WATCHMAN NEE
Kisah kehidupan pejuang Injil:
dikumpulkan dari berbagai
sumber
dirangkum oleh Eddy Sriyanto
"
Apa yang Allah ungkapkan
kepada saya sangatlah jelas:
Dari semula Allah rindu
membangkitkan gereja-gereja
lokal di berbagai daerah
di China. Ketika saya menutup
mata, kelahiran gereja-gereja
lokal muncul dalam penglihatan
saya. . ."
“Jika
seorang ibu mengetahui rumahnya
sedang terbakar, dan dia
sendiri berada di luar rumah
sedang mencuci pakaian,
apakah yang akan dilakukannya?
Walaupun ia sadar akan bahaya,
bukankah ia akan menerobos
api untuk masuk ke dalam
rumah? Walaupun saya tahu
bahwa kepulanganku sangatlah
berbahaya, aku tahu pasti
banyak saudara-saudariku
di dalam. Bagaimanakah aku
dapat meninggalkan rumahku?”
"Kristus
adalah Putera Allah yang
mati bagi penebusan dosa
dan dibangkitkan setelah
tiga hari. Ini adalah kebenaran
terbesar di dunia ini. Saya
mati karena imanku kepada
Kristus. Watchman Nee."
|
|
|
|
PEKERJAAN ALLAH YANG LUAR BIASA
DI CHINA
Bermula dari abad keenam belas, banyak misionari Protestant
dari eropa dikirim ke China . Dalam tahun-tahun pertama abad
dua puluh, diikuti pengerja-pengerja yang setia dan dipercepat
dengan banyaknya martir Kristen dalam the Perang Boxer, Pergerakan
kekristenan bergejolak di China secara dramatis. Banyak pengkhotbah
China dibangkitkan Allah dan besar dalam memberitakan Injil,
terutama sekitar tahun 1920 di antara generasi baru China dari
sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Sejumlah mahasiswa
yang cemerlang, diantaranya adalah Nee Shu-tsu (Watchman Nee),
dipanggil dan diperlengkapi oleh Allah untuk melakukan pekerjaan-Nya
pada waktu itu.
Nee Shu-tsu, yang nama baratnya adalah Henry
Nee, dilahirkan sebagai generasi kedua dari orangtua Kristen
di Foochow, China pada tahun 1903. Kakeknya,pernah belajar di
American Congregational
College in Foochow dan menjadi Gembala China pertama dari Gereja
Congregationalists di propinsi Hokkian Utara. Nee Shu-tsu telah
diserahkan pada Tuhan sebelum kelahirannya. Menginginkan anak
lelaki, ibunya bernazar pada Tuhan, "Jika anakku lahir
lelaki, Saya akan persembahkan ia pada-Mu." Tuhan menjawab
permohonannya, dan setelah Nee Shu-tsu lahir. Ayahnya kemudian
mengatakan padanya, "Sebelum engkau dilahirkan, ibumu telah
bernazar mempersembahkan engkau kepada Tuhan".
Mengutamakan keselamatannya, Nee Shu-tsu adalah
siswa yang sangat tekun belajar, iapun seorang yang saangat
cerdas. Dia selalu ranking pertama dalam kelasnya dan juga di
sekolahnya, dari sekolah dasar sampai sarjana di Anglican Trinity
College di Foochow. Dia memiliki banyak mimpi besar dan rencana
untuk masa depan supaya sukses dalam hidup ini. Nee Shu-tsu,
yang telah mengenal Alkitab sejak kecil , punya pemahaman yang
dalam bahwa jika dia telah menerima keselamatan dari Yesus Kristus,
maka dia harus juga melayani Tuhan. In 1920, sesudah pergumulan
yang hebat, Nee Shu-tsu yang berusia tujuh belas tahun, masih
siswa sekolah menengah atas, bertobat dan diselamatkan. Sebagai
ungkapan dari pertobatan itu, rencana yang telah dibuatnya semula
menjadi kosong dan karirnya diabaikan. Ia menyaksikan, "Dari
kegelapan saya diselamatkan, saya memulai hidup yang baru, untuk
hidup yang Allah abadi telah berikan pada saya". Pada akhirnya,
setelah dipimpin Tuhan untuk menerima ladangnya, dia mengambil
nama barat yang baru, Watchman dan nama Chinese baru menjadi
To-sheng, yang berarti "Bisa/upas Penjaga/penglihat',"
karena dia sadari dirinya sebagai penjaga yang dibangkitkan
untuk menyuarakan panggilan peringatan di malam hari.
Perlengkapan
dan Pelatihan
Pengenalannya akan rencana Allah, Kristus, buah Roh, dan gereja
didapatinya dengan menyelidiki Alkitab dan membaca buku-buku
rohani. Watchman Nee menjadi sangat intim dan dicerahkan secara
luar biasa oleh Firman melalui pembelajaran yang rajin menggunakan
dua puluh methode. Sebagai tambahan, dalam hari-hari awal dalam
pelayanannya dia gunakan sepertiga penghasilannya untuk keperluan
pribadinya, sepertiga untuk menolong sesama, dan sepertiga untuk
buku-buku rohani. Dia memiliki koleksi lebih dari 3.000 buku-buku
Kristen terbaik, termasuk hampir semua karya penulis Kristen
klasik dari abad pertama.. Dia mempunyai kemampuan fenomenal
untuk memilih, memahami, mencerna dan mengingat bahan-bahan
yang terkait, dan mampu mendapatkan pokok-pokok dari satu buku
dalam satu pandangan sekilas. Watchman Nee sanggup mengumpulkan
poin-poin tulisan yang berguna dan prinsip rohani melalui sejarah
gereja dan mensintesakannya menjadi visinya dan mempraktekkan
kehidupan Kristiani dari gereja. Watchman
Nee menerima banyak pencerahan dan bantuan dari sejumlah penulis
Kristiani, sebagai berikut:
Sumber Pencerahan Rohani :
1. The assurance of salvationGeorge Cutting, a Brethren writer
2. LifeJohn Bunyan's Pilgram's Progress Madame Guyon's biography
Hudson Taylor's biography the writings of other mystics
3. ChristJ.G. Bellett Charles G. Trumbull A.B. Simpson
T. Austin Sparks others
4. The Spirit Andrew Murray's The Spirit of Christ
5. The Three Parts of Man (body, soul, and spirit) karya Jessie
Penn-Lewis
Mary C. McDonough
6. Faith , George Müller's autobiography
7. Abiding in Christ karya Andrew Murray yang merupakan biografi
Hudson Taylor
8. The subjective aspect of Christ's death and spiritual
warfareJessie Penn-Lewis
9. Christ's resurrection and His Body oleh :T. Austin Sparks
dll
10. God's plan of redemption oleh Mary McDonough
11. The church John Nelson Darby dll
12. Prophecy oleh Robert Govett ,D.M. Panton, G.H. Pember dan
penulis lain
13. Church history karya John Foxe dan E.H. Broadbent dll
14. Bible exposition and many other truths, in general oleh
John Nelson Darby
Watchman Nee menjadi sangat akrab dengan beberapa
buku ini melalui Margaret
Barber, seorang mantan misionari Anglican . Awal dalam kehidupan
Kristen , dia menerima banyak pembentukan rohani dan penyempurnaan.
Terutama melalui persekutuannya dengan Miss Barber, Watchman
Nee menyadari bahwa menjadi Kristen adalah suatu kehidupan Ilahi.
Melalui penggembalaan Miss Barber, dia belajar untuk lebih banyak
memperhatikan hidup daripada kerja dan untuk hidup dalam Kristus.
Wahyu dan Kehidupan
Melalui persekutuannya dengan Miss Barber dan yang lainnya,
dalam pembelajarannya tentang Alkitab dan sejumlah buku rohani,
Watchman Nee menerima wahyu yang mensejahterakan. Dia benar-benar
pelihat dari pewahyuan Allah. Inti utama dari pewahyuannya adalah
tiga hal: ini mengakui(1) Kehidupan dari penyaliban, (2) Kehidupan
dari kebangkitan, dan (3) Wacana dari kehidupan.
Berkaitan dengan hidup penyaliban, dia melihat
dan mengalami aspek subyektif dari kematian Kristus. Dia sadari
bahwa ia telah disalibkan bersama Kristus, dan bukan lagi ia
yang hidup melainkan Kristus di dalam dia. Dia belajar untuk
bertahan dalam penyaliban Kristus adalah memikul salib dengan
menolak membiarkan tradisi kuno ataupun kedagingan lain yang
menyuruh untuk meninggalkan salib. Dia sadar bahwa untuk mendapatkan
pengalaman rohani, Allah akan merancangkan keadaan tertentu
padanya sebagai suatu tugas praktis baginya. Inilah yang nyata
Allah kerjakan dalam kehidupan Watchman Nee.
Dalam permulaan pelayanannya, Allah mengatur
sejumlah keadaan yang memberikan kesempatan padanya untuk menyangkal
dirinya sendiri dan memikul salibnya untuk hidup dalam Kristus.
Watchman Nee tahu bahwa ia tidak hanya mati bersama Kristus,
tetapi juga bangkit bersama Dia. Kristus yang bangkit dengan
kepehuhan Roh Kudus menjadi hidupnya. Dengan hidup kebangkitan
dari Kristus, ia mengabaikan duniawi, melupakan cita-citanya,
menyangkali dirinya sendiri, dibebaskan dari dosa, dan mengalahkan
Iblis. Ini adalah hidup kebangkitan dari Kristus kalau dia melayani
Tuhan, dan menerima tugas dari Tuhan.
Watchman Nee menyaksikan bahwa gereja sebagai
Tubuh Kristus dengan sederhana dibesarkan, diperluas, dan dinyataaakan
oleh kebangkitan Kristus. Visinya bahwa Kristus dengan kebangkitan-Nya
aaadalah hidup dan muatan dari gereja. Mengacu pada visi ini,
ia tidak hanya melayani Kristus yang bangkit, tetapi juga melayani
para pengikut Kristus untuk membangun Tubuh Kristus. Dia seringkali
menghadapi kenyataan bahwa segala sesuatu yang bukan dari Kristus
adalah bukan untuk gereja, dan segala sesuatu yang tidak dibuat
dari kebangkitan Kristus adalah unsur asing bagi tubuh. Kebangkitan
Kristus tidak hanya menjadi hidup dan kehidupannya, tetapi juga
pesan dan pelayanannya.
Beban dan Tugas
Pewahyuan Ilahi yang diterima Watchman Nee menghasilkan dua
bagian beban dan bidang padanya: pertama, untuk memikul kersaksian
pada Tuhan Yesus, dan kedua, untuk menahbiskan gereja-gereja
lokal. Beban pertama dan tugasnya muncul dari kedalaman pengetahuan
pribadinya dan pengalaman akan kematian dan kebangkitan Kristus.
Tuhan secara khusus membebankan dan menugaskannya untuk menopang
kesaksian kepada kebenaran. Dia setia menanggung beban ini dengan
mengeluarkan sejumlah penjelasan lisan dan tertulis tentang
aspek-aspek penyaliban dan kebangkitan Kristus, atas prinsip
hidup, atas kedaulatan Kristus, and atas rencana abadi Allah.
Kesaksian pribadinya direkam pada tanggal
20 Oktober 1936 dan menjabarkan tugasnya:
" Apa yang Allah ungkapkan kepada saya sangatlah jelas:
Dari semula Allah rindu membangkitkan gereja-gereja lokal di
berbagai daerah di China. Ketika saya menutup mata, kelahiran
gereja-gereja lokal muncul dalam penglihatan saya. . . .
Ketika Allah memanggil saya untuk melayani
Dia, Tujuan utamanya bukanlah untuk mengadakan meeting pembaruan,
membantu orang-orang mendengar banyak doktrin skriptural, atau
menunjuk saya menjadi penginjil besar. Yang Tuhan ungkapkan
pada saya adalah bahwa Ia merindukan membangun gereja-gereja
lokal di berbagai tempat untuk mewujudkan tubuh Tuhan sendiri
dan untuk mengangkat kesaksian akan kesatuan dari gereja-gereja
lokal.
Dengan cara ini, setiap orang percaya dapat berguna dalam gereja
dan hidup dalam kehidupan gereja.Yang Allah inginkan bukanlah
percobaan individual menjadi pemenang ataupun spiritual; Ia
menginginkan kemuliaan secara bersama dari persembahan gereja-gereja
kepada Dia
Banyaknya Penderitaan
Watchman Nee melihat penglihatan yang tak dapat disangkal dan
menerima penugasan tertentu dari Tuhan tentang gereja, dan ia
banyak menderita akibat kesetiaanya pada visinya. Karena visi
itu sangatlah jelas dan penugasan sangat nyata, hingga ia tidak
perduli bila mengalami penolakan, dilawan, dan dikutuk. Dia
mengantisipasi perlawanan tersebut dan sadar akan harga yang
harus ia bayarkan. Kesetiaannya untuk panggilan benar-benar
sampai memberikan seluruh hidupnya. Watchman Nee bertahan terhadap
banyak penderitaan demi pelayanan Injil, dia mengalami banyak
aniaya selama hidupnya. Dia menyadari bahwa pengelolaan dari
Allah dalam lingkungannya bukan hanya untuk mengatasi"duri
dalam daging," tetapi lebih penting lagi, sebagai arti
bahwa Allah berkenan padanya. Penderitaan terbesar bagi Watchman
Nee datang dari lima sumber: kemiskinan, sakit penyakit, pertentangan
denominasi, kemurtadan saudara dan saudari di gereja-gereja
lokal, dan penjara.
Dalam tahun-tahun pertama pelayanan Watchman
Nee, keadaan ekonomi di China sangatlah buruk. Karena pengenalannya
akan Firman Tuhan, ia berusaha hidup sangat murni dan menaruh
iman pada Tuhan bukan hanya pada hidupnya, tetapi juga pada
segala aspek dari pekerjaan Tuhan. Untuk itu, dia dengan tegas
menolak direkrut dengan bayaran tinggi oleh individu maupun
organisasi. Dalam hari-hari pertama pelayanannya di Shanghai,
seringkali dia hanya makan sepotong kecil roti.
Watchman Nee juga sering diserang sakit penyakit
yang serius. Selama sebelas tahun dalam pelayanannya, mulai
tahu 1922, dia hidup sendirian, tanpa isteri yang membantunya.
Selama waktu ini ia terjangkit penyakit tubercolosa yang akut.
Dalam tahun 1934 pada usia tiga puluh tahun, Watchman Nee menikahi
seorang "help meet," sejati Charity Chang, walaupun
Allah tidak mengaruniakan mereka anak-anak. Beberapa tahun kemudian,
dia diserang satu kelainan di perut yang kronis disertai angina
pectoris,serius serangan jantung. Dia tak pernah berobat dari
sakit jantung ini dan terancam dapat meninggal sewaktu-waktu.
Kenyataannya, acap kali ia melayani tidak dengan kekuatan fisik
tetapi kekuatan Allah semata.
Dia juga terluka karena keyakinannya, sesuai
Alkitab,bahwa denominasi adalah salah oleh karena mereka membagi-bagi
tubuh Kristus yang satu. Karena pendirian yang kokoh tentang
kesatuan Tubuh Kristus, merupakan kesaksian yang menentang banyak
denominasi, hal itu membuat penderitaanya semakin bertambah.
Some despised, criticized, opposed, dan segala upaya untuk menghancurkan
pelayanaannya. Mereka juga menyebarkan fitnah keji tentang dia
dan memojokkan dia.
Sejumlah saudara saudari di gereja-gereja
lokal menjadi derita bagi Watchman Nee. Beberapa dari jemaat
ini menjadi penyebab kesulitan akibat kemurtadan mereka, ketidak
dewasaan, ketidak mampuan, kepala batu, ambisi kedudukan, atau
pemberontakan. Dua tahun sesudah kehidupan gereja diterapkan
di kampung halaman Watchman Nee tahun 1922, dia sementara waktu
sempat dikucilkan oleh pengerjanya sendiri diakibatkan pendiriannya
untuk kebenaran Kitab Suci, ketika dia memprotes penahbisan
pengerja yang ditunjuk oleh suatu denominasi tertentu. Walaupun
sebagian besar jemaat memihak pada Watchman Nee, Tuhan tidak
mengijinkan ia untuk melakukan pembersihan seorang diri. Ini
sangat melukai jiwanya. Puncak penderitaannya adalah penahanan
tanpa alasan dan pemenjaraannya. Watchman Nee ditahan selama
masa Revolusi Kebudayaan Komunis pada bulan Maret 1952 dan dihakimi
secara tidak adil dengan tuduhan palsu, dan tanpa pengadilan
yang adil dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara di tahun1956.
Watchman Nee penuh duka dan penderitaan. Dalam
perjalanaaannya mengikuti Anak Domba Allah, ia menderita banyak.
Melalui berbagai penderitaan ini, dia banyak mendapat pelajaran.
Penderitaanya ini tidak hanya menolong dia untuk percaya pada
Tuhan, tetapi juga bermanfaat untuk mengatur kedagingannya,
jiwanya, dan hidupnya. Kepatuhannya pada prinsip ini, dia tak
pernah terpaku hanya pada pengajaran dan doktrin, karena pesan-pesannya
mengandung kenyataan hidup berdasarkan pengalamannya. Semua
pengalaman dan penderitaan dalam pelayanannya merupakan suatu
bantuan yang tak ternilai harganya bagi pelayanannya dan menjadi
pusaka yang tak ternilai bagi semua gereja lokal, suatu warisan
yang diusahakannya dengan harga yang sangat mahal.Penderitaan
yang dia alami membantunya menerima pewahyuan lebih lanjut dari
Tuhan. Melalui berbagai pengalamannya , sepertiPaulus,ia dipersiapkan
dan diposisikan untu menerima pewahyuan Ilahi.
Makna Pelayanan
Hidup pelayanan Watchman Nee adalah wacana dari pewahyuannya
dan penderitaannya. Ia menggunakan delapan arti yang berbeda
untuk membawa pelayanan yang merekatkannya pada Allah:
- Memberitakan Kabar Baik
- Mengajarkan Alkitab
- Mengadakan perjalanan jauh
- Berhubungan dengan masyarakat
- Surat menyurat dengan publik
- Mengadakan konferensi
- Menyelenggarakan pelatihan,dan
- Publikasi
Watchman Nee tak hanya sering menginjil baik
secara pribadi maupun publik, tetapi dia juga merupakan penulis
yang sangat cakap. Dia mempublikasikan traktat kabar baik, buletin
berkala, puisi, buku-buku, warta gerejani,dll Hubungan
dengan Witness Lee
Rekan kerja yang paling dekat hubungannya
dengan Watchman Nee adalah Witness Lee. Dibesarkan sebagai jemaat
Gereja Baptis, Witness Lee bertobat pada tahun 1925 pada usia
sembilan belas tahun.
Tahun itu Witness Lee mulai mempelajari Alkitab dari berbagai
sumber dan menemukan artikel Watchman Nee yang menjadi acuan
dalam mempelajari kebenaran Alkitab. Dia kemudian berkoresponden
dengan Watchman Nee dan sangat kagum bahwa orang yang hanya
lebih tua dua tahun darinya telah menjadi sangat matang.
Pada tahun 1932, Witness Lee mengundang Watchman
Nee ke Chefoo, dan keduanya merasa cocok satu sama lain Selama
waktu itu mereka mulai kegiatan bersama, tekanan kehidupan rohani
Watchman Nee lebih bertambah lagi oleh eratnya persekutuan Witness
Lee dengan Tuhan yangh terlalu dalam dan berkembang sangat intim.
Di tahun yang sama, umat percaya mulai persekutuan di rumah
Witness Lee; tahun berikutnya, persekutuan ini berkembang pesat.
Dalam pada itu, keduanya percaya bahwa Tuhan menginginkan Witness
Lee melayani Dia sepenuh waktu. Kebersamaan mereka terus meningkat,
selama itu Watchman Nee terus menerus menyempurnakan dan menguji
Witness Lee, menyiapkan ia untuk tanggung jawab yang lebih besar.
Menyadari bahwa pekerjaan Allah di China haruslah dalam kesatuan
dan ia memulainya di Shanghai dengan kerja sama Watchman Nee,
Witness Lee pindah ke Shanghai tahun1934 untuk memudahkan kerja
sama yang lebih baik dengan dengan Watchman Nee. Mereka bekerja,
menderita, menyebarkan kabar baik, menerima pewahyuan, dan membawa
pergerakan pembaruan bersama-sama. Witness Lee menyunting publikasi
buku-buku Watchman Nee dari tahun 1934 sampai 1940
Untuk menghindari penguasa komunis di daratan
Tiongkok, Watchman Nee mengirim Witness Lee dan beberapa orang
pada tahun 1949 to Hongkong dan menginjil di sana.Tetapi karena
kerinduannya yang dalam akan penginjilan di daratan China, ia
memutuskan kembali ke Tiongkok. Kontak terakhir antara Watchman
Nee and Witness Lee di bulan Maret 1950 di Hong Kong, dua puluh
lima tahun setelah Witness Lee mengenal Watchman
Nee. Saat itu keduanya membahas rencana Watchman kembali ke
daratan. Dia berkata pada Witness Lee ,"Apa yang akan kita
lakukan untuk banyak gereja di daratan China? Saya harus kembali
untuk membina mereka dan berdiri bersama mereka untuk menjadi
saksi Allah."
Syuhada Allah
Watchman Nee dalam pimpinan Allah untuk lawatan di daratan Mainland
China di bawah tekanan rejim komunis, dan untuk mengorbankan
segala sesuatu yang dimilikinya untuk pekerjaan Allah.
there. Dalam hal ini ia bertindak seperti halnya Paulus dalam
Kisah Para Rasul 20:24: "Tetapi aku tidak menghiraukan
nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir
dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus
kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia
Allah." Tentang pendiriannya ini, Brother Hsu Jin-chin
memberi kesaksian ini::
Sebelum Watchman Nee meninggalkan Hong Kong, Witness Lee menasihatinya
beberapa kali agar tidak kembali ke daratan Tiongkok. Tetapi
Nee berkata, “Jika seorang ibu mengetahui rumahnya sedang
terbakar, dan dia sendiri berada di luar rumah sedang mencuci
pakaian, apakah yang akan dilakukannya? Walaupun ia sadar akan
bahaya, bukankah ia akan menerobos api untuk masuk ke dalam
rumah? Walaupun saya tahu bahwa kepulanganku sangatlah berbahaya,
aku tahu pasti banyak saudara-saudariku di dalam. Bagaimanakah
aku dapat meninggalkan rumahku?” Witness Lee mengantar
dia tiga kali dari perhentian bis ke rumahnya di Diamond Hill
Watchman Nee kembali ke daratan, namun ia
ditahan oleh penguasa komunis bulan Maret 1952 karena pengakuan
iman dalam Kristus dan juga kepemimpinannya dalam gereja lokal.
Dia diadili dengan tuduhan palsu, dan dijatuhi hukuman lima
belas tahun penjara di tahun 1956. Selama waktu pemeriksaan,
hanya isterinya yang diijinkan menjenguknya. Walaupun tak ada
sumber yang bisa menceritakan pada kita mengenai keadaannya
di penjara itu,namun pada delapan surat terakhirnya menggambarkan
secara sekilas tentang penderitaan, perasaan, dan pengharapan
selama masa penahanan. Ketika penyensor penjara tidak memperbolehkan
ia menyebut nama Tuhan dalam surat-suratnya, dalam surat terakhirnya,
ditulis pada hari kematiannnya ia menyampaikan sukacitanya pada
Tuhan: "Dalam kesakitanku, Aku tetap bersukacita dalam
hatiku." Watchman Nee mempraktekkan Firman yang disampaikan
melalui rasul Paulus dalam Filipi 4:4: "Bersukacitalah
senantiasa!." Dia meninggal dalam kamar sel penjaranya
pada tanggal 30 May 1972. Secara manusiawi, ia meninggal dalam
nyeri penderitaan dan penghinaan. Tak seorangpun kerabat ataupun
saudara dalam Tuhan bersama dia. Tak ada penjelasan resmi mengenai
kematiannya dan tak ada upacara pemakaman. Jenazahnya diperabukan
pada 1 Juni 1972. Isterinya telah mendahului enam bulan sebelumnya,
jadi hanya kakak perempuannya yang diberitahu mengenai kematian
dan perabuannya. Kakaknya menerima aaabu jenazah itu dan memakamkannya
disamping isterinya, di kampungnya di Kwanchao di distrik Haining,
Chekiang .
Bulan May 1989, abu jenazah Watchman Nee dan isterinya dimakamkan
di "Pemakaman Kristen" di Shiangshan di kota Soochow
dari propinsi Kiangsu.
Berikut ini kesaksian cucu keponakan Watchman
Nee, yang menemani kakak perempuan Watchman Nee mengurus abu
jenazah:
Bulan Juni 1972, kami menerima pemberitaan bahwa kakekpaman
kami telah meninggal dunia. Tante-nenek saya dan saya segera
menuju ruang jenazah. Tetapi sesampainya di sana, ternyata ia
sudah dikremasi. Kami hanya menyaksikan abu jenazahnya....Sebelum
kepergiannya, ia meninggalkan secarik kertas di bawah bantalnya
yang berisi beberapa baris kalimat ditulis dengan tangan yang
gemetar. Dia ingin menyaksikan kebenaran walaupun sampai ajalnya
tiba, dengan pengalaaaman hidupnya yang panjang. Kebenaran itu
adalah --"Kristus adalah Putera Allah yang mati bagi penebusan
dosa dan kebangkitan setelah tiga hari. Ini adalah kebenaran
terbesar di dunia ini. Saya mati karena imanku kepada Kristus.
Watchman Nee." Ketika petugas kamar jenazah memperlihatkan
surat itu pada kami, saya berdoa agar saya tetap mengenangnya
dalam hati saya...
Kakek-paman saya telah meninggal. Dia setia
sampai mati. dengan mahkota yang berlumur darah, dia pergi untuk
tinggal bersama Allah. Walaupun harapannya untuk berjumpa isterinya
gagal, Tuhan menyiapkan yang terbaik—mereka dipersatukan
di rumah Tuhan.
Selama masa penahanan, gerakan Watchman Nee terbatasi, tetapi
pelayanannya tidak berhenti (2 Tim. 2:9). Di bawah kekuasaan
Allah, pelayanannya telah tersebar ke seluruh dunia sebagai
saluran berkat bagi semua orang percaya yang mendengar kesaksian
pelayanannya.
Dalam hidupnya Watchman Nee terbeban akan pembangunan
tabernakel Allah. Walaupun tabernakelnya sendiri (tubuh fisik)
telah diambil, gereja-gereja, yang sangat dirindukannya, bukan
hanya bertahan hidup tetapi juga berkembang sangat pesat dan
menyebar ke segala penjuru dunia. Saat Watchman Nee ditangkap
pada tahun1952, diperkirakan empat ratus gereja lokal telah
berkembang selama pelayanannya di China . Sebagai tambahan,
lebih dari tiga puluh gereja berkembang di Philippina, Singapore,
Malaysia, Thailand, and Indonesia. Dewasa ini Tuhan telah melipatgandakan
gereja-gereja lokal lebih dari 2.300 melalui pelayanan setia
Watchman Nee dan Witness Lee.
|