DWIGHT L. MOODY
Mini story dikumpulkan dari
beberapa sumber
dikutip oleh Eddy
Sriyanto
Dwight L. Moody sejak kecil telah hidup dalam
kemiskinan. Ayahnya adalah tukang batu yang telah meninggal
dunia ketika D.L. Moody masih balita. Ibunya, Betsey Holtom
yang mengambil alih posisi kepala keluarga,mendidiknya untuk
giat belajar, tekun berdoa,dan giat bekerja keras untuk keperluan
hidupnya. D.L Moody kecil selepas jam sekolah bekerja menggembalakan
lembu tetangganya untuk bayaran satu sen perhari.
Menginjak usia dewasa, Moody berangkat ke Boston
untuk bekerja. Di kota ini ia bekerja sebagai pelayan toko sepatu
milik pamannya.Saat bekerja di Boston inilah iman kerohaniannya
semakin berkembang pesat. Bulan September 1856, D.L Moody pindah
ke Chicago dan merintis usaha wiraswastanya sendiri. Sambil
berniaga, ia berhubungan dengan orang-orang yang baru dikenalnya,
dan berkenalan dengan para perantau yang banyak dijumpai di
kota itu. Moody memulai pelayanannya di Chicago dengan membagi-bagikan
pamflet rohani dan mengajak orang-orang untuk pergi menghadiri
kebaktian di gereja.
Usaha pelayanan Moody tidak hanya sampai di situ,
ia kemudian menyelenggarakan kebaktian sekolah minggu di mana
banyak anak-anak dari berbagai status bergabung. Bahkan anak
terlantar dan anak nakal banyak yang bertobat dan mengikuti
sekolah minggu yang diadakannya.Pada tahun 1860, ia memutuskan
untuk meninggalkan bisnisnya untuk sepenuh waktu melayani Tuhan.
Moody lalu menyelenggarakan kabaktian Minggu malam, dan pelayanannya
semakin berkembang. Ia lalu menggabungkan diri dengan Young
Men's Christian Assocition atau asosiasi pemuda Kristen. Perkembangan
pelayanannya semakin meningkat hingga akhirnya ia membangun
Illinois Street Church sebagai tempat kebaktian.
Untuk mengembangkan pelayanannya, Moody merekrut
banyak orang, salah satu diantaranya adalah Ira D. Sankey yang
merupakan penyanyi. Ira akhirnya menjadi song leader yang menonjol
dalam pelayanannya. Walaupun sempat mengalami musibah, yaitu
terbakarnya Illinois Street Church di Chicago yang merupakan
pusat aktivitas pelayanannya, Moody tidak berputus asa. Sehabis
kebakaran ia sendiri membantu para korban kebakaran dan keluarganya
dan menghimpun dana untuk membangun gedung ibadah baru.Dua setengah
bulan kemudian dimulailah pembangunan North Side Tabernacle,
mulai saat itu semakin banyak orang datang ke kebaktian yang
dipimpinnya.
Tuhan semakin memberkati usaha pelayanan Moody,
sehingga di mana pun ia memberitakan Injil, ratusan bahkan ribuan
orang bertobat menerima keselamatan. Berita tentang kebaktian
dan kebangunan rohani yang dipimpin Moody tersebar sampai seluruh
Amerika, bahkan dampaknya juga sampai ke negara lainnya.Surat
kabar dan radio ikut memberitakan fenomena kegerakan rohani
yang dimotori Moody ini.
Setiap kali kebaktian selesai, seringkali Moody
diminta membubuhkan tanda tangan ataupun catatan kecil di Alkitab
para jemaat atau pengunjung kebaktian. Kadang-kadang, ia juga
menuliskan kata-kata mutiara yang berkaitan dwengan kotbah yang
disampaikannya. Salah satu kata mutiara yang menarik berbunyi
demikian: "The Bible will keep you from sin
or sin will keep you away from the Bible".
Pelayanan terakhir Moody adalah di gedung Convention
Hall yang dihadiri sekitar 15.000 orang. Kotbahnya diambilkan
dari nas Lukas 14:16-24 tentang orang-orang yang berdalih. Selesai
kebaktian ini, Moody jatuh sakit dan pulang ke Northfield untuk
beristirahat. Akhirnya, di kota asalnya ini Moody meninggal
dunia pada tanggal 22 Desember 1899. Namun kenangan akan pelayanannya
tetap tersimpan manis sampai saat ini, dan beberapa ucapannya
yang terkenal, masih kerap di kutip dalam berbagai naskah maupun
kotbah-kotbah hamba Tuhan saat ini.
|