Jargon Rohani
Kata Alkitab dalam bahasa Yunani adalah "Biblos". Kata ini dipakai menurut nama lapisan luar dari buluh papyrus (sejenis daun lontar) di Mesir selama abad ke 2 sebelum Masehi, yang digunakan untuk mencatat naskah penting jaman itu. Bentuk jamak "biblos" adalah "biblia". Pada abad 2 sesudah Masehi , nama "biblia" digunakan untuk untuk menyebut tulisan-tulisan naskah Kitab Suci agama Kristen. Orang Inggris mengadopsi kata ini dan menyesuaikannya menjadi "Bible". Secara umum ,"Biblos" berarti buku, sehingga di Indonesia, bible diterjemahkan sebagai Alkitab, artinya "Buku dari Allah". Alkitab terdiri dari dua bagian, yang disebut dengan "Perjanjian" (dalam Ibrani = "berith" artinya perjanjian atau kesepakatan antara dua pihak atau dua kelompok). Dalam bahasa Yunani, "berith" diterjemahkan sebagai "diatheke". Inggris menggunakan "Testament", yang merupakan kesatuan rumpun frase dengan "Testimony". Arti Nama Daniel dan Teman-temannya
Bidat
dalam Perjanjian Baru
"Seorang bidat yang sudah satu dua kali kau nasehati, hendaklah kau jauhi." (Titus 3 : 10) Bijaksana
Bunga
Bakung "Bunga Bakung di ladang" yang disebutkan dalam Matius 6:28 dan Lukas 12:27 menunjuk kepada semua jenis bunga yang terdapat di Galilea saat itu karena pada musim semi lembah Galilea tampak begitu indah dengan bunga-bunga yang beraneka ragam (dari Manna Sorgawi,Desember 2001) Alkitab bahasa Inggris menyebutkan belalang padi (grasshopper) di Hakim 6:5 ; Ayub 39:23 ; Pengkhotbah 12:5 ; Yeremia 46:23. Sifat merusak kawanan belalang digambarkan dalam Amos 7:1. Alkitab juga memakai belalang padi sebagai contoh dari sesuatu yang tidak penting dan tidak berharga (Bil 13:33 ; Yes 40:22)> Perbedaan utama antara belalang (locust) dan belalang padi (grasshopper) adalah kemampuan serangga ini untuk terbang. Belalang dapat terbang jauh, sedangkan belalang padi hanya melompat-lompat di tanah dan tanaman. (dar Manna Sorgawi April 2004) Kata Cawan dalam Alkitab Indonesia diterjemahkan dari bahasa Ibrani gabiya dan kos , sedang dalam bahasa Yunaninya adalah poterion . Penggunaan kata cawan biasanya diartikan secara literal maupun figuratif . Dalam arti literal cawan berarti sebuah tempat untuk zat cair, walaupun penggunaannya bisa juga untuk benda lain, seperti biji-bijian ataupun serbuk. Kadangkala difungsikan juga sebagai mangkuk, piala, cangkir, bejana atau vas kecil. Bahan cawan bermacam-macam seperti emas, perak,tembaga,perunggu,kristal, batu alam dan sebagainya demikina pula bentuk dan coraknya beraneka ragam , ada cawan yang memiliki gagang/tangkai dan ada pula yang tanpa gagang. Ada yang polos tapi ada pula yang berukir,seperti garis-garis atau ornamen lain. Secara figuratif, kata cawan mengandung beberapa makna. Cawan bisa berarti persahabatan atau penerimaan tamu. Tuan rumah akan menawarkan cawan berisi anggur kepada para tamu sebagai tanda penerimaan ataupun persahabatan. Dalam pemahaman persahabatan ini, Rsaul Paulus menegaskan kepada jemaat Korintus bahwa mereka tidak bisa menjalin persahabatan dengan roh jahat sekaligus menerima Yesus dalam hidup mereka (1 korintus 10:21). Cawan juga digunakan sebagai simbol kemakmuran atau berkat Allah (mazmur 16:5) cawan juga menggambarkan kutuk dan murka Allah (Yesaya 51:17).Ketika Yesus di berdoa dio Taman Getsemani menjelang penangkapan sebelum penyaliban, Dia bergumul untuk minum cawan murka dan kutuk Allah (Matius 26:36-46). Murka dan kutuk yang seharusnya untuk manusia, tetapi Tuhan Yesus yang tidak berdosalah yang menanggung hukuman dosa manusia. (dari Manna Sorgawi April 2004) Herodes Agung lahir pada tahun 73 sebelum Masehi, anak dari Raja Antipater, raja wilayah atas beberapa propinsi di Israel yang bernaung dalam kekuasaan imperium Romawi. Herodes Agung lalu diangkat menjadi Gubernur Galilea bersamaan dengan kakaknya Fasael yang diangkat menjadi Gubernur Yerusalem. Herodes bukanlah orang Yahudi asli, karena ayahnya adalah orang Edom ( Edom adalah bani dari Esau). Ibunya adalah orang Arab dan nama yang diberikan (Herodes) juga merupakan nama Yunani. Herodes diakui sebagai orang Yahudi karena kakeknya dipaksa disunat oleh raja dan imam besar Yahudi saat itu, Yohanes Hercynus I Berapa Orang Herodes Dalam Alkitab ada 4 : 1.Herodes Agung,raja atas seluruh tanah Palestina (37-4 sm). Dialah yang menyuruh mermbunuh bayi laki-laki di Bethlehem (Matius 2:16 ; Lukas 1:5) 2.Herodes Arkhelaus,anak Herodes Agung, memerintah atas Yudea dan Samaria (4 SM - 6 M). Ia dipecat dan daerahnya langsung dimasukkan dalam Kerajaan Romawi (Matius 2:22) 3.Herodes Antipas, anak Herodes Agung, raja wilayah atas Galilea ( 4 SM- 39 M) yang kemudian dipecat. Ia kawin dengan Herodias, bekas isteri saudaranya (Lukas 3:19). Dialah yang menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. 4.Herodes Agripa I, cucu Herodes Agung, raja atas seluruh Palestina (41-44M). Dialah yang membunuh rasul Yakobus dan yang memenjarakan rasul Petrus (Kisah 12). Anaknya mendapat gelar Agripa II. Semasa hidupnya Herodes Agung telah mengawini 10 wanita yaitu: Doris, Mariamne I, Mariamne II, Malthace, Cleopatra (bukan Cleopatra Ratu Mesir), Pallas, Faedra, Elpis dan dua wanita lain yang tidak tercatat namanya. dari wanita-wanita tersebut Herodes Agung memiliki setidaknya 15 orang anak. Dalam Ayub 21:9 tertulis "rumah-rumah mereka aman", lengkapnya aman sentosa. Kata 'aman' tersebut dalam bahasa aslinya, bahasa Ibrani adalah syalom. kata ini pulalah yang dipakai Tuhan Yesus ketika Ia berkata: "Pergilah dengan selamat" (Markus 5:34) Kata syalom adalah kata benda, bentuk maskulin dari kata kata kerja 'syalam' (menjadi utuh, selamat dan penuh damai, Ayub 9:4) Kata syalom digunakan dengan penggunaan dan pengertian yang luas Kata
syalom dapat berarti kesehatan, aman, tenteram,
sejahtera, makmur ( Ayub 21:9). Kata itu juga dipakai untuk menanyakan
tentang kesejahteraan atau keadaan seseorang ( Kejadian 37:14 ;
43:27-28 ; 1 Samuel 17:18 ; Ester 2:11).
Syalom juga berarti 'damai' dalam arti: tidak dilanda peperangan, suatu kondisi yang baik, nyaman, sukses, dan kemenangan yang gilang gemilang (Imamat 26: 3-13), zaman damai (1 Raja-raja 2:5), untuk menawarkan perdamaian (Ulangan 20:10),untuk menerima perdamaian (Ulangan 20:11), membuat perdamaian dengan orang lain (Yosuaaa 9:15), mencari damai dengan Allah (Yesaya 27:5), menggambarkan seseorang yang suka damai (Mazmur 37:37 ; Mazmur 55:21) ,kata-kata damai atau pesan perdamaian (Ulangan 2:26), kata syalom juga dipakai dalam perpisahan sebagai salam perpisahan atau keberangkatan seseorang (1 Samuel 1:17 ; 2 Samuel 15:9 ; Lukas 7:50). Kata syalom pun digunakan sebagai kata sifat : baik, damai, aman, selamat, sehat, bahagia, ramah (1 Samuel 25:6 ; Ayub 5:24 ; Mazmur 38:3 ; Yesaya 26:3). Kata syalom dapat pula dipakai untuk menyatakan suatu kabar damai ( 1 Raja 2:13 ; 2 Raja 5:21 ,22 ; 9:11,17dan 22). Untuk menyatakan harmoni, keakraban,persahabatan, teman sekutu. Contoh: Mazmur 41:10, Yeremia 20:10,38:22, Obaja 1:7. Untuk menggambarkan orang yang berkata-kata dengan ramah.Contoh Mazmur 28:3 (bandingkan dengan Ester 9:30). Untuk memberi semangat kepada orang yang ketakutan, untuk memberi jaminan bahwa segala sesuatunya dalam keadaan yang baik .Contoh Daniel 10:19, Kejadian 43:23 (dikutip dari Ev.Ir.Anto BCU, Penuntun Harian ,Oktober 2002, ) Katakombe. Adalah kuburan bawah tanah yang digunakan oleh gereja mula-mula (pada awal penyebaran Kristen). Katakombe utama ada di luar kota Roma, dimana kamar-kamar di dalam batu karang terbentang sepanjang 600 mil mengelilingi kota, yang sekaligus berfungsi sebagai bantalan penahan guncangan gempa bumi. Diperkirakan paling sedikit 1.750.000 buah kuburan bisa dimuat dalam katakombe ini, bahkan maksimal diperkirakan empat juta buah makam yang meliputi 10 generasi. Gereja purba menggunakan tempat bawah tanah ini sebagai tempat kebaktian rahasia karena kegiatan peribadatan mereka dilarang pemerintah Romawi, dan akhirnya jemaat Kristen mula-mula ini secara rahasia beribadah di kuburan bawah tanah ini. Untuk sandi pengenal bahwa tempat itu digunakan untuk beribadah ,digambarkan sebentuk ikan lumba-lumba di pintu masuk menuju katakombe. Kata 'orang-orang raksasa' (KJV:Giants <raksasa>. RSV/NIV/NASB:'the nephilim') ini bukan terjemahan tetapi transliteration yaitu menuliskan kata Ibrani dengan huruf latin. Terjemahan raksasa (dari 'giant' ) ini timbul karena: pertama, diambil dari Septuaginta/LXX (PL yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Yunani) yang menterjemahkan sebagai Gigantes; Kedua, Bilangan 13:13, yang dalam versi NIV diterjemaahkan sebagai berikut:"We saw the Nephilim there (the descendant of Anak come from the Nephilim).We seemed like grasshoppers in our own eyes, and we looked the same of them." Dalam bahasa Indonesia berarti "Kami melihat orang-orang Nephilim di sana (keturunan Enak berasal dari orang Nephilim). Kami kelihatan seperti belalang pada pandangan kami sendiri, dan kami juga kelihataan seperti belaaalang padaaa pandangan mereka.". Terjemahan ini berarti bahwaaa orang Nephilim ini memang sangat besar/raksasa. Tetapi ada kemungkinan penafsiran yang lain. Kataaa bahasa Ibrani Nephilim berasal dari akaar kata 'Naphal' yang bisa berarti: pertaamaa: 'to fall' (terjatuh) mengkin semua orang yang bertemu mereka akan jatuh tersungkur karena takut padaa mereka.Arti kedua: 'to fall upon/to attack' (menyerang). Jadi Nephilim dapat berarti penyerang, bandit, atau perampok. Kedua arti ini bisa digabungkan dalam pengertiannya, jadi kata Nephilim dapat juga menunjuk kepada perampok-perampok yang ditakuti banyak orang, yang membuat orang jatuh tersungkur. (Manna Sorgawi,Oktober 2003)
Dua kata dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan menjadi puting beliung adalah sowphah dan sa'ar. Arti dua kata ini adalah angin badai, topan, angin ribut. Angin ini mempunyai gerakan yang sangat cepat dan memutar, merupakan angin yang dahsyat dan menghancurkan dengan hebatnya. Terjadinya angin ini bisa disertai hujan atau pada saat yang cerah cuacanya. Kecepatannya bisa dibandingkan dengan kecepatan kereta yang biasa digunakan dalam pertempuran pada saat itu. Dalam Alkitab beberapa kali kata puting beliung ini digunakan: Mazmur 83:16; Yesaya 5:28; 17:13; 21:1; 29:6; 66:15; Yeremia 23:19; 30:23; Hosea 8:7; Amos 1:14; Nahum 1:3 yang menggambarkan penghukuman Allah. (dari Manna Surgawi, Desember 2003) Adalah sejenis ikan laut yang paling dekat hubungan persahabatannya dengan manusia. Ikan ini bernafas dengan paru-paru, memiliki kesetiakawanan pada kelompoknya yang tinggi dan penurut. Sedangkan terhadap manusia, hewan ini jinak, sering menuntun seseorang yang terdampar di lautan. Ikan ini juga mudah dilatih melakukan gerakan tertentu sehingga dalam dunia hiburan modern ikan ini banyak dilatih untuk panggung pertunjukan. Dalam sejarah perkembangan gereja, gambar lumba-lumba pernah digunakan sebagai lambang kekristenan purba. Hal ini dikarenakan pada jaman Romawi dimana banyak pengikut Kristen ditangkap penguasa Romawi, banyak orang Kristen yang beribadah secara rahasia di kuburan bawah tanah (katakombe), dan untuk menandai tempat yang digunakan beribadah ini diberi gambar ikan lumba-lumba pada pintu masuk menuju katakombe tersebut, salah satunya adalah katakombe Etruskan di luar kota Roma, yang melukis ikan lumba-lumba pada dinding katakombe. Galah Rangsang. Kata ini diterjemahkan dari kata kentron. Arti harfiahnya ada dua : yaitu 1.Sengat (pada binatang), atau 2. Tongkat (galah) yang tajam yang digunakan sebagai cambuk/cemeti. Tongkat cambuk ini biasa digunakan untuk mencambuk hewan penarik beban. Ayat dalam PB yang menggunakan kata ini adalah Kisah Rasul 26:14, I korintus 15:55-56, Wahyu 9:10. Makna penggunaan kata ini adalah menunjuk pada kekuatan dan penguasaan. Pada saat Tuhan mengatakan pada Saulus "Sukar bagimu menendang galah rangsang." (Kis 16:24) maksudnya adalah perlawanan terhadap kuasa Tuhan yang memanggilnya adalah perbuatan yang sia-sia dan menyakitkan. Bahkan perlawanan ini akan menyakitkan Paulus sendiri. Di kemudian hari, Paulus juga menggunakan kata ini ini untuk menjelaskan tentang kuasa maut yang dikalahkan Tuhan Yesus melalui kebangkitanNya ( I Kor 15:55-56). Nampaknya Paulus mendasarinya dari Hosea 13:14. Rasul Yohanes juga memakai kata ini untuk menggambarkan hukuman Tuhan bagi orang yang tidak memakai materai Allah dimana mereka tidak bisa lepas dari kuasa penyiksaan yang diijinkanNya (Wahyu 9:10). (dari Manna Sorgawi Oktober 2003) Kisah lahirnya Lagu Malam Kudus Joseph Mohr, asisten pendeta di gereja desa Oberdorf,Austria saangat terkesan akan kekhidmatan dan kesyahduan yang dirasakannya saat salju mulai turun pada tanggal 24 Desember 1818 pagi hari. Suasana itu memberikan inspirasi kepadanya untuk menulis lagu yang sangat cocok dinyanyikan padaa hari Natal. Pada hari itu juga ia menyelesaikan syairnya yang terdiri atas enam bait dan diberi judul "Stille Nacht". Setelah selesai, ia mengunjungi temannya, Franz Gruber seorang organis untuk mengaransir musik yang selaras dengan syair lagu baru yang dikarangnya. Dengaan cepat Franz Gruber dapat menyelaraskan musik dengan lyriknya. Ketika mereka berlatih, tiba-tiba organnya rusak, padahal perayaan Natal hanya tinggal beberapa jam saja, tetapi dengan serius dan semangat tinggi mereka terus berlatih walau tanpa organ. Pada malam Natal itu,Joseph Mohr melantunkan lagu tsb dengan suara tenornya sambil bermain gitar, sedang Franz Gruber memainkan bassnya, mereka dibantu koor yang terdiri dari beberapa anak wanita. saat itu lagu tersebut hanya berkumandang malam itu saja di gereja Oberdorf. Beberapa hari kemudian, ketika tukang reparasi organ yang berasal dari desa Ziller datang, ia melihat salinan lagu itu di atas meja. Tukang reparasi itu lalu meminta dari Joseph dan Franz untuk diperkenalkan pada paduan suara di Ziller. Suatu hari paduan suara dari Ziller menyanyi di pekan raya di Leipzig, dan malam itu merupakan awal tersebarnya lagu "Stille Nacht" ke seluruh Austria dan Jerman. Pada tahun 1840 lagu ini mulai dicetak dan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia. Di Indonesia lagu ini diterjemahkan menjadi "Malam Kudus" dan merupakan lagu utama yang paling sering dikumandangkan pada perayaan Natal di Indonesia. Kata Legion (Yunani) dikenal juga dalam bahasa Latin, yakni Legio. Kata ini dipakai sebanyak empatkali dalam Perjanjian Baru . Secara teori Legion berarti satu divisi dari tentara Romawi yang berjumlah 6.000 orang dan terdiri dari 10 kelompok . Kadang-kadang dihubungkan dengan satu pasukan berkuda yang sedikit jumlahnya (sekitar 120 orang). Menurut teori,tiap kelompok pembantu pada saat itu berkekuatan 1000 orang. Dalam Matius 26:53, kata ini dipakai (Yunani=Legionas), ketika Kristus berkata bahwa ia dapat saja berseru dan meminta supaya Bapa mengirimkan 12 pasukan malaikat untuk membantunya. Hal ini menunjukkan bahwa kata Legion mengandung makna sebagai kekuatan-kekuatan rohani. Legion adalah juga nama roh jahat yang merasuki seorang laki-laki di Gerasa (Markus 5:9, Lukas 8:30). Dinamai demikian karena jumlah roh jahat yang memasukinya banyak (bandingkan ayat 13, '2000 ekor babi'). Karena roh jahat itu tidak mau memperkenalkan dirinya, barangkali sebagai ganti menyebut jumlahnya.Roh jahat lebih suka berada secara berkelompok atau dalam pasukan (Lukas 8:2, Matius 12:25) (dari: RHP Damai,Mei 2000) Adalah satu kota di propinsi Romawi, di sebelah barat negara Turki sekarang. Kedudukan kota ini yang menghubungkan lembah Hermus dan lembah Kaikus dianggap sangat penting. Disinilah tempat pasukan pengawal perbatasan, yaitu perbatasan barat daerah Raja Seleikus dari Syria yang mendirikan kota itu pada tahun 4 SM. Tiatira masuk pemerintahan Romawi pada tahun 133 SM dan tetap menjadi pusat penting dalam sistem lalulintas Romawi, sebab terletak pada jalan dari Pergasmus ke Laodikia dan ke propinsi2 bagian timur. Tiatira merupakan pusat industri penting yaitu, pencelupan dan pembuatan pakaian, kerajinan tanah liat dan kerajinan kuningan. Lidia yang menjual kain ungu berasal dari daerah ini. Sampai sekarang bahan untuk mencelup yang terbuat dari akar pohon masih diproduksi di daerah ini. (dari Manna Sorgawi,Desember 2001) Ucapan Selamat Natal Berbagai Bahasa Afrikans
-- Geseende Kersfees en 'n voorsoedige nuwejaar Dalam bahasa Ibrani disebut aqar, yang berarti melumpuhkan. Urat keting seekor kuda adalah sendi antara lutut dan bagian belakang kaki di atas kuku seekor kuda. Dalam Alkitab aqar (Yos 11:6,9 ; 2 Sam 8:4 ; 1 Taw 18:4) berarti memotong urat-urat keting, agar kuda-kuda musuh lumpuh. (dikutip dari Manna Sorgawi Juni 2004) |
||||||||||
Back to home |
editor: Eddy Sriyanto |
|