AIDA
SKRIPNOVA
Kesaksian Pejuang Iman:
dari: Manna Sorgawi 12 mei
2004
Wanita muda itu berdiri di sudut ruangan sambil
membagi-bagikan kartu-kartu kecil yang bertuliskan puisi-puisi.
Tiap kartu diisi puisi yang ditulisnya sendiri, yang merupakan
pernyataan kasih dan sukacitanya karena pengenalannya akan Kristus.
Namun karena tindakan itu ia harus ditahan dan dibawa ke pengadilan.
Di pengadilan dengan berani ia berkata,"Wahai para atheis,
masyarakat yang sedang kalian bangun tidak pernah dapat menjadi
adil, karena kalian sendiri tidak adil." Wanita pemberani
bernama Aida Skripnova itu kemudian dihukum setahun penjara.
Setelah lepas dari penjara, ia melayani di sebuah gereja bawah
tanah.
Aida sangat tajam mengkritik kaum komunis,
karena itu koran Izvestia menjulukinya sebagai "a pirate
from the house of prayer" atau "bajak laut dari rumah
doa". Kerena tulisannya yang tajam, Aida kembali dijatuhi
hukuman 4 tahun penjara. Tulisan itu berbunyi,"Kalian,
para atheis dapat mengadakan pertemuan bersama, berbicara, membaca
dan bernyanyi setiap saat dan melakukan apa pun yang kalian
inginkan. Mengapa kami tidak boleh saling mengunjungi? Hukum
apa yang melarang kami? Mengapa kami tidak boleh berdoa atau
membaca Alkitab kapan pun kami mau?Kami hanya diijinkan berbicara
tentang Allah di gereja. Tetapi kalian tentu tak akan setuju
jika kalian hanya diijinkan bicara mengenai teater hanya di
teater, atau membaca buku hanya di perpustakaan saja. Kami tidak
dapat diam saat mengetahui ada orang-orang yang menentang tujuan
hidup kami, yaitu Kristus."
Karena keberanian dan keteguhan imannya, Aida
berulang-ulang menjalani hukuman penjara. Di penjara Aida semakin
mengasihi Tuhan Yesus. Hanya satu hal yang menyiksanya di penjara,
yaitu hidup tanpa Alkitab. Suatu kali ia mendapat selundupan
Injil Markus, tetapi para penjaga mengetahuinya. Para penjaga
lalu menggeledah seluruh penjara dan pada penggeledahan yang
kedua, Kitab Suci miliknya itu ditemukan. Kemudian Aida dikurung
dalam sel yang dingin selama 10 hari. Dua minggu kemudian, secara
diam-diam seseorang memberikan kitab PB kepadanya dan ia menyimpannya
sampai hari pembebasannya. Ketika dibebaskan dari penjara, keadaan
fisik Aida berubah sangat drastis. Di usia 30 tahun, Aida tampak
seperti 50 tahun. Badannya kurus karena menjalani tahun-tahun
siksaan di dalam penjara. Walaupun terlihat tua, tetapi sukaaacita
memancar dari wajahnya, karena ia melayani Yesus yang dilayaninya.
Dua hal yang membuatnya tetap kuat, yaitu firman yang mengatakan
"Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebankupun ringan."
Dan yang kedua adalah dukungan moril dan doa dari orang-orang
percaya yang empati padanya.
|