WATCHMAN NEE
Kisah kehidupan pejuang Injil:
dikumpulkan dari berbagai sumber
dirangkum oleh Eddy Sriyanto


" Apa yang Allah ungkapkan kepada saya sangatlah jelas: Dari semula Allah rindu membangkitkan gereja-gereja lokal di berbagai daerah di China. Ketika saya menutup mata, kelahiran gereja-gereja lokal muncul dalam penglihatan saya. . ."

“Jika seorang ibu mengetahui rumahnya sedang terbakar, dan dia sendiri berada di luar rumah sedang mencuci pakaian, apakah yang akan dilakukannya? Walaupun ia sadar akan bahaya, bukankah ia akan menerobos api untuk masuk ke dalam rumah? Walaupun saya tahu bahwa kepulanganku sangatlah berbahaya, aku tahu pasti banyak saudara-saudariku di dalam. Bagaimanakah aku dapat meninggalkan rumahku?”

"Kristus adalah Putera Allah yang mati bagi penebusan dosa dan dibangkitkan setelah tiga hari. Ini adalah kebenaran terbesar di dunia ini. Saya mati karena imanku kepada Kristus. Watchman Nee."


PEKERJAAN ALLAH YANG LUAR BIASA DI CHINA
Bermula dari abad keenam belas, banyak misionari Protestant dari eropa dikirim ke China . Dalam tahun-tahun pertama abad dua puluh, diikuti pengerja-pengerja yang setia dan dipercepat dengan banyaknya martir Kristen dalam the Perang Boxer, Pergerakan kekristenan bergejolak di China secara dramatis. Banyak pengkhotbah China dibangkitkan Allah dan besar dalam memberitakan Injil, terutama sekitar tahun 1920 di antara generasi baru China dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Sejumlah mahasiswa yang cemerlang, diantaranya adalah Nee Shu-tsu (Watchman Nee), dipanggil dan diperlengkapi oleh Allah untuk melakukan pekerjaan-Nya pada waktu itu.

Nee Shu-tsu, yang nama baratnya adalah Henry Nee, dilahirkan sebagai generasi kedua dari orangtua Kristen di Foochow, China pada tahun 1903. Kakeknya,pernah belajar di American Congregational
College in Foochow dan menjadi Gembala China pertama dari Gereja Congregationalists di propinsi Hokkian Utara. Nee Shu-tsu telah diserahkan pada Tuhan sebelum kelahirannya. Menginginkan anak lelaki, ibunya bernazar pada Tuhan, "Jika anakku lahir lelaki, Saya akan persembahkan ia pada-Mu." Tuhan menjawab permohonannya, dan setelah Nee Shu-tsu lahir. Ayahnya kemudian mengatakan padanya, "Sebelum engkau dilahirkan, ibumu telah bernazar mempersembahkan engkau kepada Tuhan".

Mengutamakan keselamatannya, Nee Shu-tsu adalah siswa yang sangat tekun belajar, iapun seorang yang saangat cerdas. Dia selalu ranking pertama dalam kelasnya dan juga di sekolahnya, dari sekolah dasar sampai sarjana di Anglican Trinity College di Foochow. Dia memiliki banyak mimpi besar dan rencana untuk masa depan supaya sukses dalam hidup ini. Nee Shu-tsu, yang telah mengenal Alkitab sejak kecil , punya pemahaman yang dalam bahwa jika dia telah menerima keselamatan dari Yesus Kristus, maka dia harus juga melayani Tuhan. In 1920, sesudah pergumulan yang hebat, Nee Shu-tsu yang berusia tujuh belas tahun, masih siswa sekolah menengah atas, bertobat dan diselamatkan. Sebagai ungkapan dari pertobatan itu, rencana yang telah dibuatnya semula menjadi kosong dan karirnya diabaikan. Ia menyaksikan, "Dari kegelapan saya diselamatkan, saya memulai hidup yang baru, untuk hidup yang Allah abadi telah berikan pada saya". Pada akhirnya, setelah dipimpin Tuhan untuk menerima ladangnya, dia mengambil nama barat yang baru, Watchman dan nama Chinese baru menjadi To-sheng, yang berarti "Bisa/upas Penjaga/penglihat'," karena dia sadari dirinya sebagai penjaga yang dibangkitkan untuk menyuarakan panggilan peringatan di malam hari.

Perlengkapan dan Pelatihan
Pengenalannya akan rencana Allah, Kristus, buah Roh, dan gereja didapatinya dengan menyelidiki Alkitab dan membaca buku-buku rohani. Watchman Nee menjadi sangat intim dan dicerahkan secara luar biasa oleh Firman melalui pembelajaran yang rajin menggunakan dua puluh methode. Sebagai tambahan, dalam hari-hari awal dalam pelayanannya dia gunakan sepertiga penghasilannya untuk keperluan pribadinya, sepertiga untuk menolong sesama, dan sepertiga untuk buku-buku rohani. Dia memiliki koleksi lebih dari 3.000 buku-buku Kristen terbaik, termasuk hampir semua karya penulis Kristen klasik dari abad pertama.. Dia mempunyai kemampuan fenomenal untuk memilih, memahami, mencerna dan mengingat bahan-bahan yang terkait, dan mampu mendapatkan pokok-pokok dari satu buku dalam satu pandangan sekilas. Watchman Nee sanggup mengumpulkan poin-poin tulisan yang berguna dan prinsip rohani melalui sejarah gereja dan mensintesakannya menjadi visinya dan mempraktekkan kehidupan Kristiani dari gereja. Watchman
Nee menerima banyak pencerahan dan bantuan dari sejumlah penulis Kristiani, sebagai berikut:
Sumber Pencerahan Rohani :
1. The assurance of salvationGeorge Cutting, a Brethren writer
2. LifeJohn Bunyan's Pilgram's Progress Madame Guyon's biography
Hudson Taylor's biography the writings of other mystics
3. ChristJ.G. Bellett Charles G. Trumbull A.B. Simpson
T. Austin Sparks others
4. The Spirit Andrew Murray's The Spirit of Christ
5. The Three Parts of Man (body, soul, and spirit) karya Jessie Penn-Lewis
Mary C. McDonough
6. Faith , George Müller's autobiography
7. Abiding in Christ karya Andrew Murray yang merupakan biografi Hudson Taylor
8. The subjective aspect of Christ's death and spiritual
warfareJessie Penn-Lewis
9. Christ's resurrection and His Body oleh :T. Austin Sparks dll
10. God's plan of redemption oleh Mary McDonough
11. The church John Nelson Darby dll
12. Prophecy oleh Robert Govett ,D.M. Panton, G.H. Pember dan penulis lain
13. Church history karya John Foxe dan E.H. Broadbent dll
14. Bible exposition and many other truths, in general oleh John Nelson Darby

Watchman Nee menjadi sangat akrab dengan beberapa buku ini melalui Margaret
Barber, seorang mantan misionari Anglican . Awal dalam kehidupan Kristen , dia menerima banyak pembentukan rohani dan penyempurnaan. Terutama melalui persekutuannya dengan Miss Barber, Watchman Nee menyadari bahwa menjadi Kristen adalah suatu kehidupan Ilahi. Melalui penggembalaan Miss Barber, dia belajar untuk lebih banyak memperhatikan hidup daripada kerja dan untuk hidup dalam Kristus.


Wahyu dan Kehidupan
Melalui persekutuannya dengan Miss Barber dan yang lainnya, dalam pembelajarannya tentang Alkitab dan sejumlah buku rohani, Watchman Nee menerima wahyu yang mensejahterakan. Dia benar-benar pelihat dari pewahyuan Allah. Inti utama dari pewahyuannya adalah tiga hal: ini mengakui(1) Kehidupan dari penyaliban, (2) Kehidupan dari kebangkitan, dan (3) Wacana dari kehidupan.

Berkaitan dengan hidup penyaliban, dia melihat dan mengalami aspek subyektif dari kematian Kristus. Dia sadari bahwa ia telah disalibkan bersama Kristus, dan bukan lagi ia yang hidup melainkan Kristus di dalam dia. Dia belajar untuk bertahan dalam penyaliban Kristus adalah memikul salib dengan menolak membiarkan tradisi kuno ataupun kedagingan lain yang menyuruh untuk meninggalkan salib. Dia sadar bahwa untuk mendapatkan pengalaman rohani, Allah akan merancangkan keadaan tertentu padanya sebagai suatu tugas praktis baginya. Inilah yang nyata Allah kerjakan dalam kehidupan Watchman Nee.

Dalam permulaan pelayanannya, Allah mengatur sejumlah keadaan yang memberikan kesempatan padanya untuk menyangkal dirinya sendiri dan memikul salibnya untuk hidup dalam Kristus. Watchman Nee tahu bahwa ia tidak hanya mati bersama Kristus, tetapi juga bangkit bersama Dia. Kristus yang bangkit dengan kepehuhan Roh Kudus menjadi hidupnya. Dengan hidup kebangkitan dari Kristus, ia mengabaikan duniawi, melupakan cita-citanya, menyangkali dirinya sendiri, dibebaskan dari dosa, dan mengalahkan Iblis. Ini adalah hidup kebangkitan dari Kristus kalau dia melayani Tuhan, dan menerima tugas dari Tuhan.

Watchman Nee menyaksikan bahwa gereja sebagai Tubuh Kristus dengan sederhana dibesarkan, diperluas, dan dinyataaakan oleh kebangkitan Kristus. Visinya bahwa Kristus dengan kebangkitan-Nya aaadalah hidup dan muatan dari gereja. Mengacu pada visi ini, ia tidak hanya melayani Kristus yang bangkit, tetapi juga melayani para pengikut Kristus untuk membangun Tubuh Kristus. Dia seringkali menghadapi kenyataan bahwa segala sesuatu yang bukan dari Kristus adalah bukan untuk gereja, dan segala sesuatu yang tidak dibuat dari kebangkitan Kristus adalah unsur asing bagi tubuh. Kebangkitan Kristus tidak hanya menjadi hidup dan kehidupannya, tetapi juga pesan dan pelayanannya.


Beban dan Tugas
Pewahyuan Ilahi yang diterima Watchman Nee menghasilkan dua bagian beban dan bidang padanya: pertama, untuk memikul kersaksian pada Tuhan Yesus, dan kedua, untuk menahbiskan gereja-gereja lokal. Beban pertama dan tugasnya muncul dari kedalaman pengetahuan pribadinya dan pengalaman akan kematian dan kebangkitan Kristus. Tuhan secara khusus membebankan dan menugaskannya untuk menopang kesaksian kepada kebenaran. Dia setia menanggung beban ini dengan mengeluarkan sejumlah penjelasan lisan dan tertulis tentang aspek-aspek penyaliban dan kebangkitan Kristus, atas prinsip hidup, atas kedaulatan Kristus, and atas rencana abadi Allah.

Kesaksian pribadinya direkam pada tanggal 20 Oktober 1936 dan menjabarkan tugasnya:
" Apa yang Allah ungkapkan kepada saya sangatlah jelas: Dari semula Allah rindu membangkitkan gereja-gereja lokal di berbagai daerah di China. Ketika saya menutup mata, kelahiran gereja-gereja lokal muncul dalam penglihatan saya. . . .

Ketika Allah memanggil saya untuk melayani Dia, Tujuan utamanya bukanlah untuk mengadakan meeting pembaruan, membantu orang-orang mendengar banyak doktrin skriptural, atau menunjuk saya menjadi penginjil besar. Yang Tuhan ungkapkan pada saya adalah bahwa Ia merindukan membangun gereja-gereja lokal di berbagai tempat untuk mewujudkan tubuh Tuhan sendiri dan untuk mengangkat kesaksian akan kesatuan dari gereja-gereja lokal.
Dengan cara ini, setiap orang percaya dapat berguna dalam gereja dan hidup dalam kehidupan gereja.Yang Allah inginkan bukanlah percobaan individual menjadi pemenang ataupun spiritual; Ia menginginkan kemuliaan secara bersama dari persembahan gereja-gereja kepada Dia


Banyaknya Penderitaan
Watchman Nee melihat penglihatan yang tak dapat disangkal dan menerima penugasan tertentu dari Tuhan tentang gereja, dan ia banyak menderita akibat kesetiaanya pada visinya. Karena visi itu sangatlah jelas dan penugasan sangat nyata, hingga ia tidak perduli bila mengalami penolakan, dilawan, dan dikutuk. Dia mengantisipasi perlawanan tersebut dan sadar akan harga yang harus ia bayarkan. Kesetiaannya untuk panggilan benar-benar sampai memberikan seluruh hidupnya. Watchman Nee bertahan terhadap banyak penderitaan demi pelayanan Injil, dia mengalami banyak aniaya selama hidupnya. Dia menyadari bahwa pengelolaan dari Allah dalam lingkungannya bukan hanya untuk mengatasi"duri dalam daging," tetapi lebih penting lagi, sebagai arti bahwa Allah berkenan padanya. Penderitaan terbesar bagi Watchman Nee datang dari lima sumber: kemiskinan, sakit penyakit, pertentangan denominasi, kemurtadan saudara dan saudari di gereja-gereja lokal, dan penjara.

Dalam tahun-tahun pertama pelayanan Watchman Nee, keadaan ekonomi di China sangatlah buruk. Karena pengenalannya akan Firman Tuhan, ia berusaha hidup sangat murni dan menaruh iman pada Tuhan bukan hanya pada hidupnya, tetapi juga pada segala aspek dari pekerjaan Tuhan. Untuk itu, dia dengan tegas menolak direkrut dengan bayaran tinggi oleh individu maupun organisasi. Dalam hari-hari pertama pelayanannya di Shanghai, seringkali dia hanya makan sepotong kecil roti.

Watchman Nee juga sering diserang sakit penyakit yang serius. Selama sebelas tahun dalam pelayanannya, mulai tahu 1922, dia hidup sendirian, tanpa isteri yang membantunya. Selama waktu ini ia terjangkit penyakit tubercolosa yang akut. Dalam tahun 1934 pada usia tiga puluh tahun, Watchman Nee menikahi seorang "help meet," sejati Charity Chang, walaupun Allah tidak mengaruniakan mereka anak-anak. Beberapa tahun kemudian, dia diserang satu kelainan di perut yang kronis disertai angina pectoris,serius serangan jantung. Dia tak pernah berobat dari sakit jantung ini dan terancam dapat meninggal sewaktu-waktu. Kenyataannya, acap kali ia melayani tidak dengan kekuatan fisik tetapi kekuatan Allah semata.

Dia juga terluka karena keyakinannya, sesuai Alkitab,bahwa denominasi adalah salah oleh karena mereka membagi-bagi tubuh Kristus yang satu. Karena pendirian yang kokoh tentang kesatuan Tubuh Kristus, merupakan kesaksian yang menentang banyak denominasi, hal itu membuat penderitaanya semakin bertambah. Some despised, criticized, opposed, dan segala upaya untuk menghancurkan pelayanaannya. Mereka juga menyebarkan fitnah keji tentang dia dan memojokkan dia.

Sejumlah saudara saudari di gereja-gereja lokal menjadi derita bagi Watchman Nee. Beberapa dari jemaat ini menjadi penyebab kesulitan akibat kemurtadan mereka, ketidak dewasaan, ketidak mampuan, kepala batu, ambisi kedudukan, atau pemberontakan. Dua tahun sesudah kehidupan gereja diterapkan di kampung halaman Watchman Nee tahun 1922, dia sementara waktu sempat dikucilkan oleh pengerjanya sendiri diakibatkan pendiriannya untuk kebenaran Kitab Suci, ketika dia memprotes penahbisan pengerja yang ditunjuk oleh suatu denominasi tertentu. Walaupun sebagian besar jemaat memihak pada Watchman Nee, Tuhan tidak mengijinkan ia untuk melakukan pembersihan seorang diri. Ini sangat melukai jiwanya. Puncak penderitaannya adalah penahanan tanpa alasan dan pemenjaraannya. Watchman Nee ditahan selama masa Revolusi Kebudayaan Komunis pada bulan Maret 1952 dan dihakimi secara tidak adil dengan tuduhan palsu, dan tanpa pengadilan yang adil dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara di tahun1956.

Watchman Nee penuh duka dan penderitaan. Dalam perjalanaaannya mengikuti Anak Domba Allah, ia menderita banyak. Melalui berbagai penderitaan ini, dia banyak mendapat pelajaran. Penderitaanya ini tidak hanya menolong dia untuk percaya pada Tuhan, tetapi juga bermanfaat untuk mengatur kedagingannya, jiwanya, dan hidupnya. Kepatuhannya pada prinsip ini, dia tak pernah terpaku hanya pada pengajaran dan doktrin, karena pesan-pesannya mengandung kenyataan hidup berdasarkan pengalamannya. Semua pengalaman dan penderitaan dalam pelayanannya merupakan suatu bantuan yang tak ternilai harganya bagi pelayanannya dan menjadi pusaka yang tak ternilai bagi semua gereja lokal, suatu warisan yang diusahakannya dengan harga yang sangat mahal.Penderitaan yang dia alami membantunya menerima pewahyuan lebih lanjut dari Tuhan. Melalui berbagai pengalamannya , sepertiPaulus,ia dipersiapkan dan diposisikan untu menerima pewahyuan Ilahi.


Makna Pelayanan
Hidup pelayanan Watchman Nee adalah wacana dari pewahyuannya dan penderitaannya. Ia menggunakan delapan arti yang berbeda untuk membawa pelayanan yang merekatkannya pada Allah:

  1. Memberitakan Kabar Baik
  2. Mengajarkan Alkitab
  3. Mengadakan perjalanan jauh
  4. Berhubungan dengan masyarakat
  5. Surat menyurat dengan publik
  6. Mengadakan konferensi
  7. Menyelenggarakan pelatihan,dan
  8. Publikasi

Watchman Nee tak hanya sering menginjil baik secara pribadi maupun publik, tetapi dia juga merupakan penulis yang sangat cakap. Dia mempublikasikan traktat kabar baik, buletin berkala, puisi, buku-buku, warta gerejani,dll Hubungan dengan Witness Lee

Rekan kerja yang paling dekat hubungannya dengan Watchman Nee adalah Witness Lee. Dibesarkan sebagai jemaat Gereja Baptis, Witness Lee bertobat pada tahun 1925 pada usia sembilan belas tahun.
Tahun itu Witness Lee mulai mempelajari Alkitab dari berbagai sumber dan menemukan artikel Watchman Nee yang menjadi acuan dalam mempelajari kebenaran Alkitab. Dia kemudian berkoresponden dengan Watchman Nee dan sangat kagum bahwa orang yang hanya lebih tua dua tahun darinya telah menjadi sangat matang.

Pada tahun 1932, Witness Lee mengundang Watchman Nee ke Chefoo, dan keduanya merasa cocok satu sama lain Selama waktu itu mereka mulai kegiatan bersama, tekanan kehidupan rohani Watchman Nee lebih bertambah lagi oleh eratnya persekutuan Witness Lee dengan Tuhan yangh terlalu dalam dan berkembang sangat intim. Di tahun yang sama, umat percaya mulai persekutuan di rumah Witness Lee; tahun berikutnya, persekutuan ini berkembang pesat. Dalam pada itu, keduanya percaya bahwa Tuhan menginginkan Witness Lee melayani Dia sepenuh waktu. Kebersamaan mereka terus meningkat, selama itu Watchman Nee terus menerus menyempurnakan dan menguji Witness Lee, menyiapkan ia untuk tanggung jawab yang lebih besar. Menyadari bahwa pekerjaan Allah di China haruslah dalam kesatuan dan ia memulainya di Shanghai dengan kerja sama Watchman Nee, Witness Lee pindah ke Shanghai tahun1934 untuk memudahkan kerja sama yang lebih baik dengan dengan Watchman Nee. Mereka bekerja, menderita, menyebarkan kabar baik, menerima pewahyuan, dan membawa pergerakan pembaruan bersama-sama. Witness Lee menyunting publikasi buku-buku Watchman Nee dari tahun 1934 sampai 1940

Untuk menghindari penguasa komunis di daratan Tiongkok, Watchman Nee mengirim Witness Lee dan beberapa orang pada tahun 1949 to Hongkong dan menginjil di sana.Tetapi karena kerinduannya yang dalam akan penginjilan di daratan China, ia memutuskan kembali ke Tiongkok. Kontak terakhir antara Watchman Nee and Witness Lee di bulan Maret 1950 di Hong Kong, dua puluh lima tahun setelah Witness Lee mengenal Watchman
Nee. Saat itu keduanya membahas rencana Watchman kembali ke daratan. Dia berkata pada Witness Lee ,"Apa yang akan kita lakukan untuk banyak gereja di daratan China? Saya harus kembali untuk membina mereka dan berdiri bersama mereka untuk menjadi saksi Allah."


Syuhada Allah
Watchman Nee dalam pimpinan Allah untuk lawatan di daratan Mainland China di bawah tekanan rejim komunis, dan untuk mengorbankan segala sesuatu yang dimilikinya untuk pekerjaan Allah.
there. Dalam hal ini ia bertindak seperti halnya Paulus dalam Kisah Para Rasul 20:24: "Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah." Tentang pendiriannya ini, Brother Hsu Jin-chin memberi kesaksian ini::
Sebelum Watchman Nee meninggalkan Hong Kong, Witness Lee menasihatinya beberapa kali agar tidak kembali ke daratan Tiongkok. Tetapi Nee berkata, “Jika seorang ibu mengetahui rumahnya sedang terbakar, dan dia sendiri berada di luar rumah sedang mencuci pakaian, apakah yang akan dilakukannya? Walaupun ia sadar akan bahaya, bukankah ia akan menerobos api untuk masuk ke dalam rumah? Walaupun saya tahu bahwa kepulanganku sangatlah berbahaya, aku tahu pasti banyak saudara-saudariku di dalam. Bagaimanakah aku dapat meninggalkan rumahku?” Witness Lee mengantar dia tiga kali dari perhentian bis ke rumahnya di Diamond Hill

Watchman Nee kembali ke daratan, namun ia ditahan oleh penguasa komunis bulan Maret 1952 karena pengakuan iman dalam Kristus dan juga kepemimpinannya dalam gereja lokal. Dia diadili dengan tuduhan palsu, dan dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara di tahun 1956. Selama waktu pemeriksaan, hanya isterinya yang diijinkan menjenguknya. Walaupun tak ada sumber yang bisa menceritakan pada kita mengenai keadaannya di penjara itu,namun pada delapan surat terakhirnya menggambarkan secara sekilas tentang penderitaan, perasaan, dan pengharapan selama masa penahanan. Ketika penyensor penjara tidak memperbolehkan ia menyebut nama Tuhan dalam surat-suratnya, dalam surat terakhirnya, ditulis pada hari kematiannnya ia menyampaikan sukacitanya pada Tuhan: "Dalam kesakitanku, Aku tetap bersukacita dalam hatiku." Watchman Nee mempraktekkan Firman yang disampaikan melalui rasul Paulus dalam Filipi 4:4: "Bersukacitalah senantiasa!." Dia meninggal dalam kamar sel penjaranya pada tanggal 30 May 1972. Secara manusiawi, ia meninggal dalam nyeri penderitaan dan penghinaan. Tak seorangpun kerabat ataupun saudara dalam Tuhan bersama dia. Tak ada penjelasan resmi mengenai kematiannya dan tak ada upacara pemakaman. Jenazahnya diperabukan pada 1 Juni 1972. Isterinya telah mendahului enam bulan sebelumnya, jadi hanya kakak perempuannya yang diberitahu mengenai kematian dan perabuannya. Kakaknya menerima aaabu jenazah itu dan memakamkannya disamping isterinya, di kampungnya di Kwanchao di distrik Haining, Chekiang .
Bulan May 1989, abu jenazah Watchman Nee dan isterinya dimakamkan di "Pemakaman Kristen" di Shiangshan di kota Soochow dari propinsi Kiangsu.

Berikut ini kesaksian cucu keponakan Watchman Nee, yang menemani kakak perempuan Watchman Nee mengurus abu jenazah:
Bulan Juni 1972, kami menerima pemberitaan bahwa kakekpaman kami telah meninggal dunia. Tante-nenek saya dan saya segera menuju ruang jenazah. Tetapi sesampainya di sana, ternyata ia sudah dikremasi. Kami hanya menyaksikan abu jenazahnya....Sebelum kepergiannya, ia meninggalkan secarik kertas di bawah bantalnya yang berisi beberapa baris kalimat ditulis dengan tangan yang gemetar. Dia ingin menyaksikan kebenaran walaupun sampai ajalnya tiba, dengan pengalaaaman hidupnya yang panjang. Kebenaran itu adalah --"Kristus adalah Putera Allah yang mati bagi penebusan dosa dan kebangkitan setelah tiga hari. Ini adalah kebenaran terbesar di dunia ini. Saya mati karena imanku kepada Kristus. Watchman Nee." Ketika petugas kamar jenazah memperlihatkan surat itu pada kami, saya berdoa agar saya tetap mengenangnya dalam hati saya...

Kakek-paman saya telah meninggal. Dia setia sampai mati. dengan mahkota yang berlumur darah, dia pergi untuk tinggal bersama Allah. Walaupun harapannya untuk berjumpa isterinya gagal, Tuhan menyiapkan yang terbaik—mereka dipersatukan di rumah Tuhan.
Selama masa penahanan, gerakan Watchman Nee terbatasi, tetapi pelayanannya tidak berhenti (2 Tim. 2:9). Di bawah kekuasaan Allah, pelayanannya telah tersebar ke seluruh dunia sebagai saluran berkat bagi semua orang percaya yang mendengar kesaksian pelayanannya.

Dalam hidupnya Watchman Nee terbeban akan pembangunan tabernakel Allah. Walaupun tabernakelnya sendiri (tubuh fisik) telah diambil, gereja-gereja, yang sangat dirindukannya, bukan hanya bertahan hidup tetapi juga berkembang sangat pesat dan menyebar ke segala penjuru dunia. Saat Watchman Nee ditangkap pada tahun1952, diperkirakan empat ratus gereja lokal telah berkembang selama pelayanannya di China . Sebagai tambahan, lebih dari tiga puluh gereja berkembang di Philippina, Singapore, Malaysia, Thailand, and Indonesia. Dewasa ini Tuhan telah melipatgandakan gereja-gereja lokal lebih dari 2.300 melalui pelayanan setia Watchman Nee dan Witness Lee.

 

 

 

Back to home