ORIENTASI PENYEMBAHAN

Semua jemaat dalam satu ibadah raya secara bersama-sama dan rutin melakukan penyembahan kepada Allah, namun penyembahan yang bagaimanakah yang berkenan di hadapan Tuhan? Kain dan Habil sama-sama memberikan persembahan syukur kepada Tuhan, namun hanya persembahan Habil diterima oleh Tuhan sebagai persembahan yang sejati dan berkenan di hadapan-Nya,karena Habil melakukan persembahannya dengan motivasi dan sikap yang benar. 

Dalam proses penyembahan, ada dua jenis penyembahan yang dilakukan oleh jemaat,yaitu Anthroposentris (Anthropos-bahasa Yunani= Manusia, Sentris= Pusat), dan theosentris (Theo= Tuhan)

Anthroposentris Theosentris
Lebih menonjolkan teori penyembahan, pengalaman menyembah ,atau sekedar ikut-ikutan movement/pergerakan yang sedang hangat tanpa mengetahui hakekat penyembahan itu sendiri. Motivasi kadang-kadang terpengaruh keinginan 'menyatakan diri' sebagai penyembah Tuhan, namun sekedar rutinitas,hanya asal dianggap 'rohani' Tujuan penyembahan jelas terarah pada Tuhan . Tidak terpengaruh dan terkooptasi oleh suatu movement tertentu dalam perkembangan kerohanian saat itu.Motivasi menyembah murni ingin mengucapkan syukur,dan pernyataan memuliakan Tuhan.
Pelaku dominan penyembahan adalah worship leader, tak ada respons berarti dari jemaat yang berhimpun. Jemaat hanya mengikuti instruksi W.L ataupun pengkhotbah. Jemaat/ umat turut serta secara aktif dalam penyembahan, baik berupa ekspresi emosi   yamg terkendali maupun berupa sikap ibadah yang baik.
Sangat tergantung pada instrumen musik. Pengaturan ritme ,beat dan volume musik menjadi sangat monopoli jalannya penyembahan. Musik menjadi generator penyembahan Musik berperan sebagai mediator penyembahan, sedangkan generator dan motor penyembahan adalah pemimpin dan jemaat sendiri.
Tergantung pada liturgi tertentu, misalnya hanya dengan lagu yang benar-benar baru. Liturgi yang bersifat rutinitas, protokoler akan menjadi "mati" dan lebih banyak mengekang kuasa Tuhan untuk bekerja dalam jemaat Tidak tergantung pada jenis liturgi tertentu, dan juga tidak mengandalkan lagu-lagu terbaru.Motivasi penyembahan murni dari hati yang menyembah sehingga walau dengan lagu yang telah tercipta beberapa tahun sebelumnya, keluar puji sembah sebagai ukupan yang harum untuk menyembah Tuhan.
Gerak tubuh/gesture mencerminkan sikap hati dalam menyembah. Sikap tubuh yang ogah-ogahan , atau semangat tepuk tangan yang lemah adalah contoh ketidak seriusan dalam beribadah Gerak tubuh,mimik muka mencerminkan perasaan hati yang bersyukur, memuji dan menyembah kebesaran Tuhan
   

"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang demikian" (Yohanes 4:23}

Back to Home

 

Kirim naskah,file ,kritik saran dan info lainnya  mail ke:  eddysriyanto@yahoo.com

Last Update :