BEBAN YANG MENJADI
BERKAT
Renungan oleh :
Eddy Sriyanto
"Maka Allah menciptakan binatang-binatang
laut yang besar dan segala
jenis makhluk hidup yang
bergerak , yang berkeriapan
dalam air, dan segala jenis
burung yang bersayap. Allah
melihat bahwa semuanya itu
baik."
Kejadian 1:21
|
|
|
|
Semua mahluk hidup yang diciptakan Allah memiliki
beban yang harus dipikulnya, tapi apakah beban itu hanya pemberat
dan pembatas gerak belaka? Sebuah legenda kuno bercerita tentang
masa evolusi, ketika burung-burung (yang pertama kali diciptakan)
merasa sangat tertekan dan terluka karena mereka mendapatkan
sepasang sayap pada tubuh mereka.. Sayap-sayap itu nampaknya
merupakan beban berat yang tidak perlu dipikul oleh binatang
lainnya. Tetapi pada akhirnya, ketika burung-burung pertama
tersebut belajar bahwa ternyata sayap-sayap tersebut bukanlah
beban tetapi malahan berupa berkat yang dapat membawa mereka
terbang ke angkasa.
Proses pembelajaran para burung pertama, dalam
legenda itu digambarkan bukanlah melalui proses singkat. Tetapi
ada proses 'trial and error' atau gagal-coba lagi, gagal dan
coba lagi.Pertama kali mencoba ada keraguan di hati burung tersebut,
apakah usahanya akan berhasil? mereka mengepakkan satu sayap,
tak ada manfaat. Mereka mencoba pada sayap yang lain juga tak
da hasilnya. Mereka tidak lelah mencoba, kali ini mereka mengepakkan
kedua sayap secara bersamaan, tubuh mereka mulai terangkat sedikit,
tapi turun lagi. Mereka belajar dari yang sudah-sudah, lalu
mereka mengepakkan kedua sayap bersamaan dalam kecepatan tinggi,
saat itulah tubuh burung itu terangkat tinggi, mereka kepakkan
lebih kencang lagi, mereka semakin tinggi. Ketika sampai di
atas, mereka seketika terpesona bahwa mereka telah mengatasi
bumi, dan dalam kekaguman tersebut, mereka berhenti mengepakan
sayap sedangkan sayap mereka dalam keadaan menutupi tubuh karena
merasa kedinginan. Akibat sayap mereka tertutup dan tidak dikepakkan,
mereka kembali terjatuh ke tanah dan sakit rasanya.
Sesaat kemudian, burung-burung 'perintis' tersebut
melupakan sakitnya, mereka kembali mencoba, dan kali ini mereka
tidak beerhenti mengembangkan sayap. Ketika mereka lelah, mereka
berhenti mengepak tetapi dalam keadaan sepasang sayap tetap
mengembang. Fantastis, mereka melayang-layang di udara angkasa.
Ketika mereka mulai rendah, mereka kepakkan sayap lagi ,demikian
seterusnya. Mereka bebas menuju mana saja hanya dengan sepasang
sayap yang tadinya mereka kira merupakan beban yang menyakitkan.
Karena mereka diberi sepasang sayap mereka
dapat terbang tinggi di atas bumi dan menyaksikan hal-hal yang
tidak dapat dinikmati hewan lainnya. Lihat Mazmur 55:6. Dalam
kehidupan umat percaya, seharusnya kita juga bagaikan burung,
bahkan bagai burung rajawali yang terbang tinggi. Segala sesuatu
yang pada mulanya dianggap merupakan beban, ternyata merupakan
berkat. Konteks dengan perikop yang diambil dari Kej 1:21 diatas
(Box) , karunia itu tak hanya pada burung, ikan pun dikaruniai
sisik dan sirip, gajah dikarunia gading dan belalai, dll. Dan
pada akhir perikop dikatakan bahwa "Allah
melihat semuanya itu baik".
Back
to home
| |